Cirebon mempunyai begitu banyak peninggalan bersejarah. Salah satunya yaitu bangunan witana, lokasinya yang berada di belakang bangunan Jinem. Witana merupakan bangunan pertama yang pertama ada di Cirebon. Witana berasal dari kata awit-awit ana yang artinya bangunan pertama yang ada di kota Cirebon dan menjadi cikal bakal kota Cirebon. Didirikan oleh Pangeran Cakrabuana atau Pangeran Walangsungsang putra Prabu Siliwangi dari kerajaan Padjajaran pada abad ke-14 M. Awalnya Witana tersebut digunakan sebagai tempat pengajian dan tempat bermusyawarah. Namun, hingga saat ini bangunan Witana masih digunakan untuk pengajian, sholat, dan tempat musyawarah. Selain itu tempat ini digunakan juga untuk pembacaan Babad Cirebon.
Witana ini merupakan tempat tinggal Pangeran Cakrabuana. Tiang-tiang yang terdapat dari tempat tinggal Pangeran Cakrabuana atau masih asli terbuat dari kayu jati. Lantai di witana ini sudah ada beberapa yang sudah di ganti, lantai yang masih asli namanya batu ampar semacam giok hitam. Pangeran Cakrabuana mempunyai senjata namanya Golok Cabang. Di depan tempat tinggal Pangeran Cakrabuana terdapat mimbar yang fungsinya untuk beliau adzan depan mimbar terdapat banyak alang-alang, ketika Pangeran Cakrabuana duduk menghadap ke depan beliau akan melemparkan Golok Cabang dan akan menbabad dengan sendiri nya. M. Golok cabang ini ada di dalam ruang pusaka, dan akan dikeluarkan ketika Maulid Nabi. Dan dibawah mimbar terdapat salah satu batu terapi Pangeran Cakrabuana.
Tepat di samping kanan tempat tinggal Pangeran Cakrabuana terdapat kolam Witana yang merupakan tempat mandinya Pangeran cakrabuana atau Pangeran Walangsungsang. Selain itu di halaman witana terdapat dua buah hiasan karang (wadas) yang berasal daru pantai selatan, karang ini memiliki motif batik Cirebon yaitu mega mendung. Di sebelah kiri Witana ada sebuah sumur yang bernama sumur Witana, yang dibangun pada zaman kesultanan.
Di dekat kolam Witana terdapat kamar berfungsi sebagai tempat Pangeran Cakrabuana i'tikaf. Pintu di kamar ini masih asli dan terdapat ukiran meskipun bagian bawah pintu ini sudah ada yang keropos tetapi pintu ini masih kokoh. Pintu ini dibangun pada tahun 1369 umurnya hampir 650 tahun
Witana dijadikan sebagai salah satu tempat peringatan ulang tahun kota Cirebon yang jatuh pada tanggal 1 Muharam. Setiap tanggal 1 Muharam, Keraton Kanoman Cirebon mengadakan ritual pembacaan Babad Cirebon. Mempunyai alasan tersendiri mengapa pembacaan Babad Cirebon dilakukan.
Patih Keraton Kanoman M Qodiran, mengatakan Bangsal Witana merupakan lokasi pertama Pangeran Cakrabuana mendirikan bangunan saat membuka pemukiman yang kini dikenal sebagai Cirebon. Pembacaan babad ini merupakan tradisi leluhur untuk mengingatkan kembali asal muasal Cirebon dari sini.
Witana sebagai salah satu bangunan penting di Keraton Kanoman untuk masyarakat Cirebon menjadi kekayaan budaya dan tradisi kota Cirebon sendiri
Di berbagai sisi Witana ini masih terdapat dedaun yang berserakan dan itu cukup banyak, membuat agak risih dan kurang enak buat dipandang dimata dan terkesan kotor jadi nya. Dan disini terdapat soang yang membuat cukup menjadi berisik.
Minggu, 13 Januari 2019
Cari Blog Ini
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar