Minggu, 13 Januari 2019

BANGUNAN UTAMA KERATON KANOMAN

     Bangunan utama pada Keraton Kanoman ini adalah bangunan Jinem. Yang berada di halaman depan Keraton Kanoman. Bangunan ini berbentuk panggung kayu tanpa dinding yang menjadi sebagai tempat untuk menerima tamu Sultan Keraton Kanoman, dan digunakan juga untuk upacara penobatan Sultan serta pemberian restu oleh Sultan pada acara di Keraton Kanoman.
     Bangunan Jinem di Keraton Kanoman ini jika dilihat lebih dekat lagi akan terlihat tiga lampu gantung antik yang menempel di langit-langitnya.


     Lebih belakang lagi terdapat ruangan Purbayaksa, ruangan Purbayaksa didirikan tahun 1588 oleh Sultan Badaruddin (Sultan I) yang dulunya untuk menjalankan pemerintahan Kota Cirebon. Pintu yang akan menuju ruangan Purbayaksa ini terdapat ukiran pewayangan Nakula Sadewa. Di dalam ruangan Purbayaksa ini juga terdapat tiga lampu gantung antik yang menempel di langit-langitnya, dan terdapat peninggalan-peninggalan. Seperti Mandi Mastaka yang berada di tengah-tengah ruangan merupakan singgah sana nya Sultan, berbentuk persegi panjang dengan tiang kayu dan terdapat atap diatasnya. Di setiap sisi atas Mandi Mastaka terdapat bendera hijau kuning yang merupakan ciri khas kesultanan terutama kesultanan Islam. tepat di bawah Mandi Mastaka terdapat keranda yaitu gunanya untuk tempat Sultan di semayamkan ketika msninggal setelah itu baru dimakamkan di Sunan Gunung Jati (Gunung Sembung). Bagian pojok belakang terdapat karang atau wadas dalam bahasa cirebon yang berasal dari pantai selatan didatangkan secara ghaib dan motif karang ini dari batik Cirebon yaitu mega mendung, kerajaan-kerajaaan di Jawa itu cenderung ada kaitan eratnya dengan Nyi Roro Kidul. Di dalam karang ini terdapat sirkulasi udara bentuknya seperti goa. Bale milik Pangeran Cakrabuana atau Pangeran Walangsungsang ini umurnya lebih tua dari keraton ini sendiri. Di bawah tiang-tiang kayu yang ada di ruangan ini terdapat piringan keramik yang merupakan peninggalan dari China dan Belanda.
     Di ruangan Purbayaksa ini digunakan sebagai Tradisi Tawurji. Tradisi Tawurji ini sudah ada beberapa sejak era wali songo dan berkelangsungan, Tradisi Tawurji tidak lepas dari pengaruh ajaran Islam dan misi Islamisasi pada saat itu. Tarwuji berasal dari kata Tawur yang artinya memberi dan Ji merupakan sebutan bagi orang yanh mampu, biasanya dengan kata singkatan dari Pak Haji atau orang-orang mampu. Jadi Tawurji yaitu orang-orang yang mampu bersedekah. Tradisi Tawurji diperingati setiap hari rabu wekasan, yang artinya rabu pamungkas di ban safar. Karena mempunyai nilai kekeramatan dan kepercayaan akan turunnya musibah. Tradisi Tawurji diawali dengan berkumpulnya para pinengeran dan abdu dalem pendopo Jinem sembari menunggu Sultan Raja Muhammad Emiruddin (Sultan Kanoman XII). Setelah Sultan keluar dari kediaman nya, Sultan langsung membawa kotak yang berisi uang koin yang sudah di doakan dan langsung di bagikan kepada masyarakat dan abdi dalem secara surak.
     Dan pada saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW atau biasa disebut dengan Bulan Maulud dilaksanakan di ruangan Purbayaksa. Ritual muludan ini adalaj bagaimana kita menghormati junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin umat manusia yang tiada henti-hentinya. Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW ini juga telah berlangsung kurang lebih selama 500 tahun di Keraton Kanoman.
     Kekurangan pada bangunan Jinem ini lantainya cukup kotor dan terdapat kotoran ayam, karena memang disini ada ayam yang berkeliaran. Di ruangan purbayaksa warna pada dinding nya pun sudah mulai pada mengelupas dan ruangan ini cukup berdebu, tetapi tata letak pada bangunan ini sangat bagus enak buat dipandang.
About Anggi Sulistyana

Pellentesque penatibus, sed rutrum viverra quisque pede, mauris commodo sodales enim porttitor. Magna convallis mi mollis, neque nostra mi vel volutpat lacinia, vitae blandit est, bibendum vel ut. Congue ultricies, libero velit amet magna erat. Orci in, eleifend venenatis lacus.

You Might Also Like

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.