Keraton kanoman
Keraton Kanoman didirikan pada tahun 1510 Saka atau 1588
Masehi oleh Sultan Kanoman I yang merupakan keturunan ke-7 dari Sunan Gunung
Jati atau Syarief Hidayatullah. Tahun berdirinya tertulis dalam bentuk prasasti
yang terdapat pada pintu Pendopo Jinem. Di sana terpahat gambar Surya Sangkala
dan Chandra Sangkala yang jika diartikan menjadi matahari (angka 1), wayang
darma kusuma(angka 5), bumi (angka 1), dan bintang kemangmang (angka 0).
Sementara Pangeran Mohammad Badridin menjadi Sultan Kanoman
dan bergelar Sultan Anom I, yang terjadi pada tahun 1678-1679 M. Salah satu
bangunan penting yang terdapat dalam komplek Keraton Kanoman adalah Witana.
Witana berasal dari kata “ Awit Ana” yang berarti bangunan tempat tinggal
pertama yang didirikan ketika membentuk Dukuh Caruban. Sebagaimana kita
ketahui, bahwa Cirebon adalah salah satu kota tua di Pulau jawa. Cirebon
bermula dari pedukuhan kecil. Pedukuhan ini telah terbentuk sejak abad ke-15,
yaitu sekitar 1 Sura 1367 Hijriah atau 1445 M, dirintis oleh Ki Gede
Alang-alang dan Kawan-kawan. Dukuh Cirebon ini dilengkapi pula dengan Keraton
Pakungwati dan TajugPejlagrahan yang dibangun oleh Pangeran Cakrabuana
(penerus/ pengganti Ki Gede Alang-alang) pada tahun 1452 M. Pada masa itu dukuh
ini telah berkembang dengan penduduk dan mata pencaharian yang beragam. Oleh
karena itu dukuh ini juga pernah disebut Caruban yang berarti campuran.Secara
administrasi komplek keraton ini berada dalam wilayah kelurahan Lemahwungkuk,
Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Komplek Keraton Kanoman dari Utara ke
Selatan, menghadap Utara. Pada sebelah Utara terdapat alun-alun dan Pasar
kanoman, sebelah barat laut berdiri Mesjid Keraton Kanoman, sebelah selatan dan
timur berbatasan dengan pemukiman penduduk dan pemukiman penduduk. Pada halaman
depan Keraton Kanoman (Bangsal Jinem) berdiri pohon
Weringin Kurung yang melambangkan pengayoman, persatuan dan kesatuan. Pada
umumnya, nama maupun fungsi bangunan yang ada di Keraton Kanoman sama dengan
yang ada di Keraton Kasepuhan, namun jumlahnya tidak sebanyak yang di Keraton
Kasepuhan. Dalam komplek Keraton Kanoman terdapat beberapa bangunan dan taman.
Jika kita berjalan dari depan ke belakang, maka kita akan melewati Pancaratna.
Pancaratna merupakan bangunan kayu tanpa dinding yang terletak di sebelah barat
pintu masuk. Pada masa lalu bangunan ini berfungsi sebagai tempat jaga bintara
kerajaan. Sementara Pancaniti yang terletak di sebelah timur pintu masukjuga
merupakan bangunan tanpa dinding, yang pada masa lalu berfungsi sebagai tempat
jaga prajurit kerajaan. Sebelah selatan Pancaniti terdapat Siti Inggil, dimana
berdiri Manguntur dan Bangsal Sekaten, keduanya dinaungi pohon beringin besar.Di
keraton kanoman banyak terdapat peninggalan seperti ruangan seperti museum,pendopo,sumur
gedung pusaka pintudan masih banyak lagi
Setiap hari pasti ada saja yang berkunjung kekeraton
kanoman untuk mengetahui isi didalam museum atau memperluas wawasan sejarah dan
ada juga yang datang untuk melakukan hal yang tidak patut dicontoh meskipun
hanya beberapa orang yang melakukan seperti tetapa dan meminta kekayaan maupun meminta
untuk kesuksesan .
Saya
masih heran kenapa masih ada aja orang yang masih percaya dengan begituan
Seharusnya sejarah itu dipahami apa arti bangunan apa arti
budaya dan warisan dari tempat tersebut jadi mending gausahlahgaes minta petunjuk
kepada selain ALLAH swt yang maha segalanya jadi saran saya sih gabanyakbanyak
berdoa, Sholat dan jaan lupa untuk
berusaha jangan mempersulit diri sendiri pada saat keadaan dibawah
0 komentar:
Posting Komentar