Cirebon merupakan salah satu kota yang kaya akan seni dan budayanya. Salah satunya adalah bangunan bersejarahnya yaitu Keraton Kanoman. keraton Kanoman berlokasi di Jl. Kanoman No. 40, Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat. Letak keraton ini tepat di belakang Pasar Kanoman, sehingga masyarakat yang ingin mengunjungi keraton ini harus melewati pasar terlebih dahulu. Keraton Kanoman didirikan oleh Pangeran Badridin pada tahun 1678 M. Di Keraton Kanoman terdapat banyak sekali peninggalan bersejarah seperti ruangan, cendera mata, dan sumur. Salah satu peninggalan yang akan kita bahas yaitu sumur. Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, sumur memiliki arti sebagai sebuah sumber air yang digali. Namun selain sumber air, sumur juga bisa merupakan sumber minyak atau gas. Berbeda dengan sumur lainnya, sumur di keraton ini memiliki manfaat lain yang tidak dimiliki oleh sumur kebanyakan. Di keraton ini terdapat sebanyak 7 sumur, 5 sumur ini diantaranya adalah Sumur Witana, Sumur Kejayaan, Sumur Bandung, Sumur Pengantin, dan Sumur Langgar. Namun 2 sumur lainnya hanya boleh dikunjungi ketika bulan Maulud saja. Dan pada pembahasan kali ini kita akan membahas salah satu sumur yang ada dalam ruangan Langgar, yaitu Sumur Langgar.
Sumur Langgar memiliki bentuk yang sama seperti sumur lainnya, berupa lubang yang agak besar dan diberi tembok dipinggirnya, kemudian menggunakan ember untuk menimba air dari sumur tersebut. Namun yang membedakan dari sumur Langgar adalah kepercayaan masyarakat sekitar yang masih kental, kegunaan serta sejarah peninggalan dari sumur ini sendiri. Kedalaman Sumur Langgar kurang lebih sekitar 1 meter. Air yang terdapat di Sumur Langgar sudah di uji coba laboratorium oleh orang Jepang. Setelah Sumur Langgar ini di cek, ternyata air langgar ini tidak membuat benda menjadi berkarat, contohnya seperti tidak membuat benda yang mengandung besi, logam, baja, dan benda sejenisnya menjadi karatan ketika terkena air langgar, maka dari itu air langgar ini dikhususkan untuk mencuci atau memandikan barang-barang pusaka milik sesepuh. Air dari Sumur Langgar ini juga pernah digunakan oleh Trusmi dan Pelangon saat mengadakan acara, mereka mengambil air dari Sumur Langgar ini. Menurut kepercayaan orang-orang sekitar (masyarakat) Cirebon, ketika ada orang yang ingin memandikan tujuh bulanan, maka mereka mengambil airnya dari Sumur Langgar ini.
Sumur Langgar ini terdapat di dalam suatu bangunan yang ada di Keraton Kanoman, yaitu Langgar (mushola). Sumur Langgar terletak tepat disamping Mushola Langgar. Selain di dalam bangunan ini ada Mushola dan Sumur Langgar, di sini juga terdapat Kolam Langgar yang digunakan untuk tempat wudhu yang airnya juga bisa digunakan untuk mencuci dan memandikan benda pusaka seperti air yang terdapat di Sumur Langgar tadi. Ketika pengunjung ingin mengunjungi Sumur Langgar, maka pengunjung harus melewati Pintu Langgar yang konon katanya ketika kita melewati pintu ini kita harus menunduk.
Walaupun Sumur Langgar sudah sangat tua, namun kebersihan dan kerapiannya masih tetap terjaga. Lingkungan di sekitar sumur ini pun sangat terawat dan sangat sejuk sehingga membuat pengunjung tidak bosan ketika mengunjungi sumur ini. Namun yang sangat disayangkan sumur di bangunan Langgar ini terletak sangat belakang, sehingga tidak terlihat oleh pengunjung. Bahkan pengunjung pun hampir tidak tahu jika di ruangan ini terdapat sebuah sumur. Dan arsitektur dari bangunan Langgar pun tidak kalah menariknya dari bangunan lain.
0 komentar:
Posting Komentar