Cirebon merupakan salah satu tempat di Indonesia yang berbentuk kerajaan. Mungkin memang banyak yang belum tahu mengenai adanya kerajaan yang berada di sekitar cirebon yaitu keraton kanoman dan keraton kesepuhan di Cirebon , Jawa Barat. Keraton kanoman merupakan salah satu dari tiga keraton yang ada di kota cirebon ini, dua keraton lainnya adalah keraton kesepuhan dan keraton kacerbonan. Ketiga keraton ini letaknya pada lokasi yang tidak terlampau jauh bahkan bisa dikatakan berdekatan.
Kali ini saya berkunjung ke keraton kanoman untuk menyelesaikan tugas observasi mata kuliah pengantar teknologi dan informasi. Yang menarik pada keraton kanoman ini adalah salah satu situs peninggalan yang unik dan masih berbau mistis yang sampai saat ini masih terjaga. Salah satu situs unik berbau mistis itu adalah batu kilan atau biasa di sebut masyarakat sekitar dngan sebutan watu kilan (dalam bahasa cirebon), ya mungkin memang terdengar asing untuk masyarakat luar cirebon yang belum pernah berkujung ke keraton kanoman bahkan masyarakat dalam kota cirebon pun masih banyak yang belum pernah berkunjung ke keraton kanoman apa lagi untuk mengetahui apa itu batu kilan.
Dari observasi yang saya lakukan saya akan menceritakan apa itu watu kilan. Watu itu adalah bahasa cirebon dari batu dan kilan adalah jengkalan jari tangan yang di rentangkan sejauh mungkin dan dihitung dari ujung ibu jari hingga ujung jari kelingking. Mungkin kalian berfikir apa hubungan atau kaitannya antara batu dengan jengkalan jari.
Watu kilan, ini adalah salah satu situs yang unik peninggalan yang masih terjaga hingga sekarang. Letak watu kilan ini terletak di dalam komplek keraton kanoman cirebon. Konon katanya jika kita mengukur watu kilan / watu kilan ini dengan kilanan / jengkalan tangan kita secara bolak balik dari ujung batu hingga ujung batu yang satunya dengan hitungan atau jumlah kilanan yang sama, maka menurut kepercayaan masyarakat sekitar keraton kanoman apa yang kita inginkan bisa terkabul atau akan terkabul. Sudah banyak sekali masyarakat sekitar keraton kanoman hingga para wisatawan yang berkunjung ke keraton kanoman unjung mencoba mengkilan batu kilan ini namun katanya dari semua yang mencoba belum ada yang pernah sama jumlahan dari kilanan bolak balik tersebut. Dengan itu saya pun penasaran untuk mencoba dan alhasil memang benar jengkalan itu tidak sama dengan jengkalan awal kita.
Watu kilan ini berbentuk persegi panjang dengan tekstur batu yang lumayan halus. Selain mitos diatas adapun sejarah asal usul watu kilan tersebut. Selain mitos kilan tangan atau jengkalan tangan ternyata batu itu juga mengandung banyak sejarah yang berkaitan dengan Sunan Gunung Jati.
Menurut saya banyak sekali yang dapat dipelajari dari keraton kanoman ini, mulai dari sejarah nya, falsafah hidup, dan budaya nya. Selain itu pula menurut saya keraton kanoman juga membawa banyak sejarah yang mungkin telah hilang dari benah atau pikiran masyarakat cirebon pada saat ini. Meskipun sudah tua tetapi peninggalan peninggalan yang terdapat di dalam keraton ini masih sangat terawat dan utuh. Terbuti dari adanya benda benda, cindera mata, musium yang berisi benda pusaka, lukisan lukisan yang tergantung bahkan keramik keramik yang menempel pun masih sangat bagus dan utuh walaupun pernah mengalami renovasi sedikit pada keraton kanoman ini.
0 komentar:
Posting Komentar